• Lomba terbuka untuk semua BUMN yang terdaftar di microsite.
• Peserta mendaftar dengan mengisi formulir dalam google form dan PPT (sesuai persyaratan masing-masing kategori) yang tersedia di submission microsite www.bcomss.id 
• Peserta mempersiapkan dokumen dan data pendukung lainnya jika dibutuhkan.
• Program yang diikutsertakan merupakan program murni dari BUMN tersebut dan bukan duplikasi dari program BUMN lain
• Peserta menjamin data yang dimasukkan adalah benar adanya.
• Peserta memasukkan formulir tepat waktu dalam periode pendaftaran dari 27 Desember 2023 hingga 22 Januari 2024. Isian yang diterima lewat dari tenggat tidak akan masuk ke penilaian.
• Keputusan panitia adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat
• Panitia berhak mendiskualifikasi peserta yang tidak memenuhi ketentuan
• Pemenang akan diumumkan dalam acara AWARDING NIGHT yang akan digelar Pada 05 Maret 2024
• Data yang dikirim akan menjadi milik panitia dan dijaga kerahasiaannya
• Data tersebut hanya akan dibuka jika di kemudian hari terjadi perselisihan atau perbedaan hasil

 

• Karya yang dapat dilombakan adalah program perusahaan yang didasari landasan ilmiah dengan bahasa yang dapat dimengerti.
• Tema atau slogan karya bebas sepanjang mengacu pada tema dan sub tema.
• Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia.
• Karya program dapat memuat data berupa foto dan infografis seperlunya.
• Refleksi atas fakta yang didasari pada analisis menjadi prioritas penilaian.

 

Pemenang dari setiap subkategori ditentukan oleh juri di tahap final. Pemenang adalah peserta yang memenuhi seluruh kriteria yang telah ditentukan oleh panitia, lolos di tahap penyisihan dan masuk ke tahap semifinal, lolos di tahap semifinal dan masuk ke tahap final, serta memperoleh nilai total tertinggi di tahap final. Nilai dihitung sesuai dengan pembobotan di setiap indikator penilaian yang telah ditetapkan juri untuk tiap-tiap subkategori yang dilombakan. 
Keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

BUMN Corporate Communications And Sustainability Summit (BCOMSS) 2024 adalah sebuah ajang kompetisi di bidang Komunikasi Korporat dan program Keberlanjutan bagi semua perusahaan BUMN yang sudah terdaftar di microsite.

Malam penganugerahan penghargaan akan digelar 7 Maret 2024.

Peserta adalah semua perusahaan BUMN yang sudah terdaftar di microsite.

Tenggat waktu pendaftaran pada tanggal 22 Januari 2024 pukul 23.59 WIB.

Pendaftaran dilakukan melalui microsite, mengikuti ketentuan dan tata cara yang tertera di microsite.

Apabila ada pertanyaan mengenai BCOMSS 23/24, dapat menghubungi nomor 0852-1006-2616

• Lomba terbuka untuk semua BUMN yang terdaftar di microsite.
• Peserta mendaftar dengan cara mengisi formulir Google Form dan PPT (sesuai persyaratan masing-masing kategori) yang tersedia di submission microsite www.bcomss.id.
• Peserta perlu menyiapkan dokumen dan data pendukung lainnya sesuai yang dibutuhkan.
• Program yang diikutsertakan merupakan program murni/gagasan orisinil dari peserta dan bukan duplikasi dari program BUMN lain.
• Peserta menjamin data yang dimasukkan adalah benar adanya.
• Peserta memasukkan formulir tepat waktu sesuai periode pendaftaran yaitu mulai 02 Januari hingga 22 Januari 2024. Formulir pendaftaran yang diterima lewat dari tenggat waktu tersebut tidak akan diakui dan tidak akan dinilai oleh Dewan Juri.
• Keputusan Dewan Juri adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
• Panitia dan Dewan Juri berhak mendiskualifikasi peserta yang tidak memenuhi ketentuan.
• Pemenang akan diumumkan dalam acara AWARDING NIGHT yang akan digelar pada 05 Maret 2024.
• Data yang diserahkan akan menjadi milik Panitia dan dijaga kerahasiaannya.
• Data tersebut hanya akan dibuka jika di kemudian hari terjadi perselisihan atau perbedaan hasil.

• Karya hasil kerja yang dapat didaftarkan dalam kompetisi ini adalah program perusahaan yang didasari dengan data dan fakta yang sahih. Peserta bebas mendaftarkan program hasil kerjanya dengan nama/judul atau menggunakan slogan apa pun, sepanjang mengacu pada tema kompetisi dan sub tema kategori.
• Refleksi peserta dalam merancang program yang berdasar fakta, dan didasari oleh analisis yang baik. Hal ini akan menjadi perhatian besar Dewan Juri.
• Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia, dan disampaikan dalam terminologi yang mudah dimengerti.
• Karya hasil kerja yang didaftarkan dapat didukung data penguat, misalnya foto dokumentasi, laporan, infografis, dll - sebagaimana dibutuhkan.

Pemenang dari setiap sub-kategori ditentukan oleh Juri di tahap final. Pemenang adalah peserta yang memenuhi seluruh kriteria telah ditentukan oleh Panitia dan memperoleh total nilai tertinggi berdasarkan asesmen Dewan Juri. Pemenang, tentunya, telah lolos di tahap penyisihan, di tahap semifinal, dan di tahap final. Nilai dihitung sesuai dengan pembobotan di setiap indikator penilaian, yang telah ditetapkan bagi setiap sub kategori yang dikompetisikan. Keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Pengumpulan dilakukan mulai dari tanggal 27 Desember 2023 hingga tenggat waktu pendaftaran pada tanggal 22 Januari 2024 pukul 23.59 WIB.

Tinjauan atas permasalahan, latar belakang, situasi-kondisi lingkungan internal maupun eksternal organisasi dari sudut Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Lingkungan (environment) dan Legal (PESTEL). Analisis situasi ini akan membantu perancang strategi komunikasi untuk menemukan akar/titik permasalahan dan merancang pendekatan yang tepat untuk memecahkannya.

Tinjauan atas permasalahan, latar belakang, situasi-kondisi lingkungan internal maupun eksternal organisasi dari sudut Strengths (faktor-faktor yang dianggap sebagai kekuatan), Weaknesses (faktor-faktor yang dianggap sebagai kelemahan), Opportunities (faktor-faktor yang dianggap sebagai kesempatan), Threats (faktor-faktor yang dianggap sebagai ancaman). Analisis ini akan membantu perancang strategi komunikasi untuk menemukan akar/titik permasalahan dan merancang pendekatan yang tepat untuk memecahkannya.

Tinjauan atas permasalahan, latar belakang, situasi-kondisi lingkungan internal maupun eksternal organisasi:

• Internal: struktur organisasi, susunan jabatan dan jumlah SDM, produk jasa/gagasan yang menjadi hal utama bisnis/urusan organisasi, visi, misi, target dan arahan, prioritas, alat kerja, teknologi yang digunakan, kekuatan modal, budaya kerja, kebijakan internal, dst.
• Eksternal: reputasi organisasi, penerimaan khalayak atau audiens eksternal, dinamika lingkungan (politik, ekonomi, sosial, keamanan, lingkungan hidup, kebijakan umum), kompetisi, keberlanjutan, dst.

Tinjauan atas target sasaran khalayak yang dilakukan dengan ‘mendengarkan’ seluruh perbincangan mereka di kanal-kanal media sosial seputar permasalahan, situasi-kondisi lingkungan internal maupun eksternal organisasi, maupun segala sesuatu topik yang berhubungan dengan perusahaan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan tools analisis digital tertentu. Tinjauan ini bertujuan untuk menemukan akar/titik permasalahan dan merancang pendekatan yang tepat untuk memecahkannya, dan sebaliknya untuk membantu memastikan apakah kampanye media sosial yang dibuat berhasil mencapai tujuannya.

Media sosial yang digunakan untuk penyampaian program instansi kepada audiens pada perlombaan ini hanya mencakup Instagram dan/ atau TikTok. Dimana program yang dipilih merupakan salah satu konten dengan insight yang terbaik diantara kedua platform tersebut.

Tentu saja. Hasil analisis yang dilaporkan/diserahkan merupakan hasil analisis dari social media listening/ social media analytics maksimal hingga tanggal disampaikannya laporan.

Kepatuhan terhadap tema kompetisi dan keselarasan karya/kerja diselenggarakan dengan arah serta tujuan komunikasi perusahaan, merupakan salah satu poin penilaian penting. Namun demikian, Dewan Juri tetap akan memerhatikan aspek-aspek lainnya dalam proposal kepesertaan.

S.M.A.R.T merupakan singkatan dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time-Bound, yaitu strategi pencapaian tujuan yang dirumuskan secara spesifik, terukur, dapat dilakukan, relevan, dan dapat tercapai dalam kurun waktu tertentu. Pendekatan S.M.A.R.T Objective memudahkan penyusunan rencana program, menjaga pemanfaatan sumber daya kualitas implementasinya, dan membantu memastikan kualitas hasil/luarannya.

Penjelasan terkait kelompok khalayak atau pemangku kepentingan sasaran dapat dijabarkan berdasarkan segmentasi demografis, psikografis dan/ atau geografis.

• Demografis – berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan (SES: segmen ekonomi dan sosial), tingkat pendidikan, etnis/suku, bangsa, agama, tingkat pendidikan, kelompok generasi.
• Psikografis – berdasarkan variabel kepribadian, gaya hidup, sikap, minat, kepentingan, prioritas, dan nilai hidup.

Geografis – berdasarkan variabel batas spasial; negara, wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, setting lingkungan (perkotaan, sub-perkotaan, pedesaan).

Khalayak sasaran pada kategori ini adalah para followers dari akun-akun media sosial yang dikelola oleh peserta. Selain itu, mereka juga merupakan kelompok publik potensial yang mungkin belum follow akun-akun tersebut. Konten yang dipublikasikan oleh peserta diharapkan dapat turut menarik perhatian kelompok publik lain, selain followers akun yang dikelola peserta saat ini.

Definisi jurnalis atau media yang disasar adalah para wartawan maupun media yang memang sengaja dipilih oleh peserta, berdasarkan segmentasi tertentu untuk bisa diajak bekerjasama dalam kegiatan komunikasinya.

Hal-hal esensial yang ingin disampaikan oleh instansi kepada khalayak sasaran. Mungkin dapat berupa kebijakan, prioritas, program, inisiatif, aksi, nilai, budaya, atau apa pun yang terkait dengan situasi-kondisi lingkungan internal maupun eksternal organisasi. Pesan dapat saja berhubungan dengan operasional perusahaan hingga kampanye reputasi yang diusung perusahaan. Penetapan key message ini menjadi langkah penting dalam kegiatan komunikasi sebagai panduan dalam menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran.

Berbagai saluran yang dapat digunakan dan dibaurkan untuk dapat menyampaikan pesan secara efektif kepada khalayak sasaran adalah sebagai beriut:.

• Media massa konvensional – surat kabar, majalah, tabloid, televisi, radio, telpon.
• Media cetak – buku, poster, brosur, dsb.
• Media digital – media online, website, dsb.
• Media sosial – Instagram dan/ atau TikTok.
• Aplikasi pesan – SMS, WhatsApp, Telegram, Discord, dsb.
• Aplikasi kerja – Slack, Trello, Click-Up, Monday.com, dsb

Media luar ruang – spanduk, umbul-umbul, spanduk raksasa, billboard, videotron, dsb.

Sebuah struktur perencanaan penyusunan narasi yang berkesinambungan untuk menyampaikan sebuah pesan/gagasan. Rancangan ini meliputi tema/topik, pesan/kata kunci, angle/sudut kisah, tata kalimat, rencana kemasan pesan, rencana frekuensi publikasi pesan, jadwal publikasi/penyebarluasan pesan, dan detil-detil lainnya yang mungkin dibutuhkan agar komunikator dapat melakukan eksekusi terhadap kegiatan komunikasi pesannya dengan baik dan terstruktur. Perencanaan editorial ini sangat mungkin merupakan bagian dari agenda setting yang lebih makro.

Secara sengaja merancang, mempromosikan, mendorong, dan menekankan sebuah topik atau isu yang dianggap paling penting untuk dilihat, dibaca, didengar, disaksikan, diketahui, dipercaya dan diikuti oleh publik. Upaya untuk menjadikan topik atau isu tersebut sebagai agenda prioritas publik, dilakukan secara strategis, terencana dengan baik, konsisten dalam kurun waktu tertentu (umumnya jangka panjang), dan biasanya mengerahkan segala sumber daya.

Suatu ide atau pemikiran kreatif yang diimplementasikan pada program dan tergolong unik serta belum pernah dijalankan oleh pihak lain sebelumnya. Selain itu, ide tersebut merupakan hasil pemikiran strategis sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi.

Implementasi kegiatan secara terpadu dengan mengerahkan berbagai sumberdaya/modalitas; misalnya perencanaan, pendanaan, jejaring, alat kerja, media/saluran komunikasi, dll. Sumberdaya tersebut diselaraskan dengan tujuan yang lebih besar, misalnya tujuan, cita-cita, aspirasi, serta arah gerak perusahaan. Penjelasan tentang implementasi program komunikasi perlu melingkupi kombinasi kemasan pesan yang diproduksi (teks, audio-visual, grafis, dll); kesinambungan konten; saluran komunikasi yang digunakan (baik yang melalui media-media internal, maupun yang melalui kesempatan tatap muka); serta sumber daya yang digunakan (SDM, alat kerja, biaya, dll). Selain itu, dalam konteks komunikasi digital: secara strategis mengoptimalkan semua fitur yang relevan; menyilangkan pesan di berbagai platform; membagikan konten yang dipublikasikan ke kanal-kanal di luar yang dimiliki oleh instansi (atau sebaliknya); mengupayakan pengalaman yang sama baiknya bagi penerima pesan (online maupun offline); mempromosikan pesan secara maksimal, dst.

Para pihak yang mendukung implementasi program bisa jadi pemangku kepentingan di internal perusahaan, misalnya pimpinan, pemilik data dan informasi, maupun unit kerja lainnya. Maupun pemangku kepentingan eksternal perusahaan, misalnya mitra kerja, anggota organisasi lain, vendor/pemasok, dll.

Segala macam bentuk aktivitas yang dilakukan melalui kanal-kanal media sosial, yang bertujuan untuk meningkatkan awareness, meningkatkan engagement, serta pencapaian-pencapaian lain yang mendukung pencapaian tujuan (bisa dengan cara-cara tidak berbayar, berbayar, mendorong terciptanya user generated content, kompetisi, dll).

Konten yang diunggah dalam berbagai bentuk di media sosial memicu terjadinya percakapan dan komentar dari khalayak sasaran. Sedangkan interaksi adalah segala reaksi yang ditunjukkan oleh followers, dapat berupa aktivitas share atau repost pada followers lain, memberi like, menandainya sebagai bookmark, hingga melakukan stitch konten.

Peserta dapat mengunggah konten dalam berbagai bentuk yang telah dipublikasikan di media sosial Instagram dan/ atau TikTok.

• Terkait format: dapat berupa foto, video, GIF, carousel, feed, reels, story, dll.
• Terkait kreativitas: kemasan infografis, photo story, kuis, dll.

Peserta diharapkan juga menyertakan caption dari konten yang didaftarkan

Unggahan konten video dapat berupa file itu sendiri (atau tautan/ shared), atau screen-capture dari unggahan konten yang dimaksud.

Bukti unggahan konten adalah bukti kerja berupa tangkapan yang memperlihatkan peserta sudah melakukan unggahan secara nyata, dan juga memenuhi semua persyaratan (seperti ketentuan tagging/mention, hashtag kompetisi).

• Jika konten yang diikutkan dalam kompetisi berupa image atau desain poster, peserta harus mengubah file konten tersebut dalam format PDF.
• Jika konten yang diikutkan dalam kompetisi berupa video, peserta bisa mengunggah dalam bentuk file video tidak lebih dari 50MB atau menunjukkan screen-capture dari setiap bagian video, menatanya dalam PPT dan mengubahnya dalam format PDF. Storyboard sebagai landasan perencanaan video di tahap awal, tidak perlu disertakan.

Segala macam program kerjasama dengan media untuk mengelola isu dan mengantisipasi berkembangnya isu termasuk pemberian tanggapan/respon/jawaban/klarifikasi kepada media, pemberian pernyataan untuk meluruskan masalah, audiensi/media visit, kegiatan kolaborasi/program kemitraan dengan media, hingga program edukasi rutin kepada media terkait bisnis instansi, ataupun hal-hal terkait lainnya.

Segala tekanan, pertanyaan atau pernyataan tajam yang dikemukakan oleh media, yang bersifat mengritik atau meragukan integritas instansi. Hal ini bisa dipicu oleh suatu kasus/isu yang sedang terjadi/berkembang, dan seterusnya dapat membentuk persepsi negatif khalayak/publik.

Mitigasi isu atau krisis di media merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan terkait dengan pemberitaan negatif yang terlanjur dipublikasikan di media, untuk menjaga hubungan baik dan meminimalisir persepsi negatif yang dibentuk oleh/melalui media. Sedangkan mitigasi isu atau krisis di media sosial merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan di setiap platform untuk menjaga hubungan baik dan mencegah persepsi negatif followers. Kegiatan komunikasi ini bisa berupa interaksi positif, menyediakan sesi feedback dengan followers, hingga pemberian respon dan tanggapan yang cepat kepada khalayak.

Berbagai program atau kegiatan yang bertujuan untuk memunculkan percakapan ataupun umpan balik dari khalayak, baik secara konvensional maupun digital.

Segala tekanan, pertanyaan atau pernyataan tajam yang dikemukakan oleh media, yang bersifat mengritik atau meragukan integritas instansi. Hal ini bisa dipicu oleh suatu kasus/isu yang sedang terjadi/berkembang, dan seterusnya dapat membentuk persepsi negatif khalayak/publik.

Output adalah produk atau luaran dari sebuah kegiatan komunikasi, misalnya; jumlah pemberitaan yang dipublikasikan di media, jumlah materi informasi yang berhasil disebarluaskan dan diterima oleh komunikan, jumlah partisipan dalam sebuah kegiatan publik, meningkatnya jumlah followers akun media sosial, dll.

Outtake adalah bagaimana komunikan merespon pesan yang disampaikan oleh komunikator, seperti apa yang mereka pahami, dan bagaimana sikap mereka.

Outcome adalah hasil yang mempengaruhi target sasaran khalayak dari kegiatan komunikasi yang dijalankan, misalnya; perubahan perilaku, kesediaan mengadopsi gagasan, dll. 

Impact adalah dampak kerja komunikasi pada instansi, misalnya; menguatnya reputasi atau asosiasi nama instansi terhadap hal tertentu, kepemimpinan pasar, penjualan meningkat, dll..

• Pengukuran kuantitatif adalah sekumpulan data yang bisa dihitung, diukur, dan dibandingkan pada skala numerik.
• Pengukuran kualitatif adalah sekumpulan data deskriptif dan tidak bisa diukur dengan angka, biasanya berupa analisis dari umpan balik yang diterima.

Selain itu peserta dapat mengunggah screen-capture atau screen-shot dari data/ statistik sederhana yang membuktikan jumlah interaksi, tingkat engagement, kualitas tanya-jawab atau pembicaraan yang dilakukan bersama followers, atau aspek-aspek lainnya yang bisa diperlihatkan secara mudah. Hal ini akan membantu juri menimbang efektivitas dari publikasi konten yang disampaikan.

Tingkat interaksi positif khalayak atas konten yang dipublikasikan. Semakin tinggi capaiannya, maka akan menjadi faktor penentu keberhasilan konten.

Data dapat diperoleh dari insight akun media sosial Instagram dan/ atau TikTok yang dikelola masing-masing peserta. Jika peserta memiliki akun bisnis/content creator, maka peserta dapat memperoleh data dari insight yang disediakan oleh akun media sosial peserta. Jika peserta tidak memiliki akun bisnis/content creator, maka perhitungan kuantitatif dapat diambil dari jumlah like dan komentar. Ada pun penilaian kuantitatif akan terdiri dari elemen-elemen engagement (jumlah like, komentar, share, bookmark), impressions (jumlah view reels dan impressions), reach.

Hal ini perlu merujuk pada detil prinsip penentuan tujuan dan target komunikasi yaitu S.M.A.R.T yang merupakan singkatan dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time-Bound, yaitu pencapaian tujuan secara spesifik, terukur, dapat dilakukan, relevan, dan dapat tercapai dalam kurun waktu tertentu. Jika kelima elemen perencanaan ini tercapai (melalui pengukuran pasca kegiatan/ kampanye) maka program komunikasi dapat dikatakan berhasil sepenuhnya.